"Hei, hei... lihat itu! Itu kan 'Kaoru-chan~' haha."
Sebuah suara seorang anak lelaki merasuk ke telinga Mari.
"Lagi-lagi dia memakai baju seperti itu, haha, dasar anak aneh!"
Suara tawa menyertai ucapan seorang lagi. Mari yang sedang berjalan santai bersama Kaoru menuju rumahnya, spontan menghentikan langkahnya dan bergegas menoleh ke arah suara-suara yang jelas-jelas membicarakan sahabatnya itu.
Sebenarnya Mari tidak tahu apa artinya sahabat, ia mendapat kata itu dari Sabo ketika Mari bercerita panjang lebar tentang Kaidou Kaoru. Dan kakaknya itu menyimpulkan bahwa Kaoru adalah sahabatnya. Alasan yang dikemukakan Sabo saat itu tidak begitu jelas bagi Mari, tapi apa pun itu, Mari senang menganggap Kaoru sebagai sahabatnya. Itu terdengar keren.
Ah, lupakan itu dan fokus ke apa yang terjadi sekarang ini.
Mata hitam Mari berkilat menatap tiga anak lelaki yang usianya sedikit lebih dewasa dari mereka tengah tertawa puas seolah mereka baru saja sukses membuat lelucon yang bisa membuat dunia tertawa. Hah, mimpi saja sana.
Demi apa pun, Mari ingin sekali melempar sepatunya ke wajah anak-anak menyebalkan itu.