Sebenarnya hari yang kata orang sangat spesial ini tidak ada spesialnya bagi Fujisaki Mari. Gadis kelas dua SMA Seishun bertubuh kecil ini bahkan tidak peduli sama sekali tentang hari valentine. Sama sekali tidak.
Tapi, ia menyukai hari valentine.
Sangat.
Bukan. Mari bukan tipe gadis yang menyukai valentine karena menunggu setahun untuk memberikan cokelat buatannya pada Law yang tampan itu. Uhuk.
Dan tolong digaris bawahi. Mari. Tidak. Bisa. Membuat. Kue.
Terima kasih pada Paman Thatch-y yang selalu memanjakannya dengan kue-kue lezat buatannya sehingga Mari pikir jika ingin makan kue lebih baik minta Thatch-y saja.
Oh iya, Mari juga terhitung anak yang tidak bersahabat dengan segala jenis camilan. Ia bisa memasak, bahkan jika diberi kebebasan menguasai dapur untuk menyediakan makan malam, Mari bisa memenuhi meja makan dengan masakannya... tapi dirinya sama sekali tidak bisa membuat kue atau apa pun yang berbahan dasar tepung.
Mari pernah mencoba membantu Thatch-y membuat roti tapi hasil adonannya malah bantet sedangkan adonan Thatch-y mengembang dengan sangat cantik.
Sejak saat itu Mari memutuskan bahwa membuat kue dan segala jenis camilan itu bukanlah bidangnya. Ia pun lebih memilih masak lauk yang jumlahnya sangat banyak dari pada membuat satu jenis kue.