(~●ω●)~ ~(●ω●)~ ~(●ω●~) Hello, Mari-chan is here ★★★ A cheerful, sweet, innocent and light idiot girl who loves Trafalgar Law more than anyone ♡♡♡ Trafalgar Law's Wife ♡ Fushichou Marco's Niece ★★ Sabo & Echizen Ryoga's Sister★ ★ Whitebeard Pirates & Heart Pirates ★★ Kaidou Kaoru and Momoshiro Takeshi's Bestfriend ★★ One Piece ── One Piece Live Attraction ★ Prince of Tennis ★ Hunter X Hunter ★ Death Note ★ MarcoAce is Life. MarcoAce is Love ♥ Sweet Combi ♥ Rival Pair ♥ Seigaku ★ Extremely biased towards Ishiwatari Mashu and Kimura Tatsunari ♥ Yoroshiku ♥ and welcome to my (weird) blog (ノ゚▽゚)ノ

Sunday, 27 February 2022

Mari's Valentine

"Mau cokelat?" 

 Mari yang tengah membaca buku dengan tenang di kursi belajarnya menoleh singkat, memperhatikan kakaknya yang tersenyum menyebalkan di sampingnya. Tangan kirinya masih membawa raket yang dia sandarkan di pundak sedangkan tangan kanannya membawa sebuah jeruk. 

 "Abang lain kali kalau masuk kamarku ketuk pintu dulu!" bentaknya pada Ryoga yang selalu seenaknya masuk kamar tanpa mengetuk pintu.

 'Krauk

Tanpa sedikitpun peduli akan protes yang dikeluarkan sang adik, Ryoga hanya mengangkat bahu dan menggigit jeruk kesukaannya. 

Mari meringis mendengar suara gigitan jeruk kakaknya, sejak kecil ia melihat Ryoga makan jeruk tapi tetap saja dirinya tidak terbiasa. Bagaimana bisa makan jeruk seperti makan apel? Apa kulitnya tidak pahit? 

Mari menghembuskan napas karena merasa protesnya hanya akan menjadi sia-sia belaka jika sudah berurusan dengan Echizen Ryoga, "Memangnya Abang punya cokelat?" dengan malas ia akhirnya bertanya. 

Ryoga menggeleng, "Kita beli dong," jawabnya pede. 

Mari ingin sekali melempar kakaknya ke rumah Ryoma, "Yeeee Mari kira Abang mau memberi Mari cokelat karena sebentar lagi valentine. Hih dasar pelit!" gadis berhelai hitam panjang ini menjulurkan lidah ke arah sang kakak, "Keluar dari kamarkuuuuuu!" Mari berdiri dari kursi dan mendorong tubuh kakaknya untuk keluar dari kamarnya.

"Ei, Mari. Tunggu-" 

Brak! 

Wednesday, 29 July 2020

Shocking! Second Brother Appears

"Echizen Ryoga?"

Mari yang tengah asyik menikmati makan siang bersama dua sahabatnya sejenak menoleh, menatap beberapa gadis yang berkerumun di sudut kantin dengan menyelidik. Jika telinganya tidak salah, ia benar-benar mendengar nama Echizen Ryoga tadi.

Tapi, apa benar yang mereka bicarakan itu Echizen Ryoga? Sebelah alisnya terangkat. Heran.

Tidak, tidak, tidak, tidak mungkin! Dari mana mereka mendengar nama itu? Ah pasti Mari salah dengar. Atau mereka salah bicara?

Lagipula, nama Echizen bukan nama yang bisa ditemukan dengan mudah di zaman sekarang. Dan sejauh yang ia tahu, hanya ada satu keluarga pemilik nama itu, yaitu keluarga Ryoma-kun. Dan juga—

"Ada apa?"

Mari terkesiap, pandangannya teralih dari sekumpulan gadis di pojokan dan kini tertuju ke mata hitam sang sahabat. Kaidou Kaoru. Pemuda yang sejak kecil sudah bersamanya, "Kaoru-chan?" gumamnya mendapati Kaidou memberikan tatapan khawatir.

"Kau dari tadi memperhatikan mereka, kenal?" tanya pemuda itu lagi, yang disambut gelengan kepala Mari. Jadi ia memperhatikan mereka toh? Padahal tak ada maksud seperti itu.

"Ne, Mari," suara pemuda lain—Momoshiro Takeshi—memanggil, memaksa Mari beralih menatapnya, pemuda enam belas tahun balas menatap sembari mengunyah makanannya, "Kau tidak suka makananmu kah? Dari tadi tidak dimakan, Sini biar aku saja yang memakan—"

Belum sempat Momo menyelesaikan ucapan, sebuah garpu sukses menancap di sela-sela jarinya, membuat sang pemuda berambut landak berjengit dan menarik tangannya, "Mari-chan kowaaaaaiii."

Mari tak peduli, ia menusuk sosis dan memakannya dengan lahap. Sepenuhnya mengabaikan cibiran Momoshiro. Dan mengabaikan gadis gadis dari kelas dua itu.

Ia pasti salah dengar.

One Piece © Eiichirou Oda

The Prince of Tennis © Konomi Takeshi

Shocking! Second Brother Appears © Mari-chan

Friday, 4 January 2019

Visit

One Piece © Eiichiro Oda 
Visit © Mari-chan 

Rumah sakit tempat Law bekerja adalah rumah sakit yang biasa saja. Tak begitu mewah. Pun tak begitu sederhana. Hanya rumah sakit umum yang berada di tengah kota Grand Line.

Setiap harinya bisa diperkirakan berapa orang yang datang untuk sekedar berobat jalan atau membesuk orang sakit yang dirawat di sana. Pasien pun terhitung orang biasa dalam arti bukan dari lingkup keluarga yakuza, artis, pejabat atau sejenisnya.

Thursday, 20 December 2018

My Ojisan, Marco!

Mari tidak tahu berapa lama ia duduk dengan mulut menganga sembari memandangi sang Ojisan yang baru keluar dari kamar. Manik hitamnya tak berpaling sedikitpun dari sosok pria pirang yang kini berjalan pelan menuju ke arahnya, atau lebih tepat menuju ruang keluarga tempat dirinya bersantai.

Pria itu sudah menanggalkan pakaian kantornya yang tadi sempat Mari lihat ketika Marco pulang—kemeja putih dilengkapi jas hitam serta celana kain hitam dan tak lupa sepatu pantofel—dan kini mengenakan pakaian santai berupa kaos lengan pendek berwarna biru cerah serta celana panjang.

"Kenapa Mari melihat Marco-jichan seperti itu, yoi?" Suara Marco terdengar mengalun dengan diikuti kekehan pelan. Mari hanya berkedip beberapa kali dan meringis kaku. Mengabaikan laptopnya yang masih menyala memperlihatkan layar game zuma yang ia mainkan sudah berakhir karena kehabisan nyawa. Oh ternyata ia ketahuan memperhatikan Marco.

Saturday, 8 December 2018

Mother's Day

Hari Ibu.

Semua teman-teman Mari di kelas membicarakan hal itu. Ia tahu apa maksud dari hari ini. Hanya saja selama ini ia tidak pernah merayakannya. 

Sudah jelas, karena sejak kecil ia sudah tidak memiliki seorang ibu. Mari diasuh oleh Marco yang merupakan adik dari ibunya. Dan... Marco jelas bukan seorang ibu karena Marco laki-laki. 

"Hhhh," Mari menghela napas. Ia memperhatikan beberapa teman-temannya yang asyik ngobrol satu sama lain, sayup-sayup ia mendengar mereka merencanakan apa saja yang akan mereka lakukan di hari ibu. 

"Hari ibu, kah?" Gadis ini menggumam lesu, ia jadi ingin merayakannya juga. Mengucapkan selamat hari ibu pada ibunya dan mendapat balasan sebuah senyuman dan pelukan hangat. 

Bagaimana ia bisa merayakan hari ibu bersama ibunya jika ibunya sudah tidak ada bersamanya sejak ia masih kecil? "Okaasan," ucapnya lirih dan penuh kerinduan.  

Friday, 1 December 2017

Lover AAA

Merasa ingin kembali menulis 😂😂😂😂 /gayabanget

Kali ini santai aja gak usah terlalu alay kayak kemarin wkwkwkwk

Tenaga dan energi fangirling-anku habis buat Sweet Combi doang ;____; /salahmu

Ya, tapi ntar kalo di tengah-tengah Mari mendadak alay, maklumi aja ya, HAHAHAHA /YATETEP


Saturday, 18 November 2017

Sweet Combi

Yoi~

Lama ya gak ke sini *nyengir*
Maafkan, ada masalah dengan Chappy jadi jarang ngetik :"D ini aja ngetik lewat hape.....

Oh wait, biasanya juga ngetik lewat hape ding O.O

/Halah bilang aja males nulis
/Dor

Eniweiiii wkwkwkwkwk juli kemarin Mari nulis tentang Miyamoto Hidemitsu 'kan??? Itu yang calonnya Mari itu lho -/////- #dibalangtoples

Kali ini mau bahas hal yang gak jauh-jauh dari dunia Hide, iyap kali ini pun Mari mau bahas aktor dari One Piece Live Attraction!!!!!!! *tebar konfeti* #diseruduk

Powered By Blogger

Translate

Awesome Inc. theme. Powered by Blogger.